Rabu, 08 April 2009

definisi pekerjaan sosial menurut ahli

Beberapa definisi pekerjaan sosial di bawah ini diuraikan sebagai bahan pengetahuan bagi penstudi, peminat dan pemerhati kesejahteraan sosial tentang konsep pekerjaan sosial. Dalam wacana umum, pekerjaan sosial dianggap sebagai pekerjaan yang bersifat amal yang muncul atas dasar belas kasihan atau lebih jauh karena adanya rasa mencintai sesama manusia (altruism). Tentunya, bagi para penstudi kesejahteraan, pemberian pertolongan, istilah awalnya dan berkembang menjadi pemberdayaan manusia akan lebih efektif dan efisien kalau diperkuat dengan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan nilai (value).
Konsep-konsep yang mendasari bahwa pekerjaan sosial sebagai profesi yang profesional dan bukan hanya semata-mata amal dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Allen Pincus dan Anne Minahan
Social Work is concerned with the interactions between people and their social environment which affect the abilility of people to accomplish their life task, alleviate distress and realize their aspirations and values.
Pekerjaan sosial berurusan dengan interaksi antara orang-orang dan lingkungan sosial, sehingga mereka mampu melaksanakan tugas-tugas kehidupannya, mengurangi ketegangan, dan mewujudkan aspirasi dan nilai-nilai mereka.
(Social Work Practice : Model and Methode, 1973 : 9 Itasca, Illinois : Peacock Publishers
2. Council on Social Work Education in Curriculum Study Social work seeks to enhance the social functioning of individuals, singly and in groups, by activities focused upon their social relationship which constitute the interaction between man and his environment.
Pekerjaan Sosial bertujuan untuk meningkatkan keberfungsian sosial individu-individu, baik secara individual maupun kelompok , dimana kegiatannya difokuskan kepada relasi sosial mereka khususnya interaksi orang-orang dengan lingkungannya.
(dalam Rex A. Skidmore, Milton Thackeray, dan O William Farley Introduction to Social Work, 1988 : 6, New Jersey : Simon & Scuster Englewood Cliffs.
3. Siporin,Max Social work is defined as a social institutional method of helping people to prevent and resolve their social problems, to restore and enhance their social functioning.
Pekerjaan sosial didefinisikan sebagai metode institusi sosial untuk membantu orang-orang guna mencegah dan menyelesaikan masalah sosial dengan cara memperbaiki dan meningkatkan keberfungsian sosialnya. (Introduction to Social Work Practice, 1975 : 3)
4. Friedlander, Walter A. dan Apte, Robert Z.
Social Work is a professional service, based on scientific knowledge and skill in human relation, which help individuals, groups, or communities obtain social or personal satisfaction and interdependence.
Pekerjaan sosial adalah pelayanan profesional yang didasarkan pada pengetahuan dan keterampilan ilmiah guna membantu individu, kelompok-, maupun masyarakat agar tercapainya kepuasan pribadi dan sosial serta kebebasan.
(A Concepts and Methods of Social Work, 1980 : 4)
5. Zastrow,Charles. Social work is the profesional activity of helping individuals, groups, or communities to enhance or restore their capacity for social functioning and to create societal conditions favorable to their goals.
Pekerjaan sosial adalah aktivitas profesional untuk membantu individu, kelompok atau komunitas guna meningkatkan atau memperbaiki kapasitasnya untuk berfungsi sosial dan menciptakan kondisi masyarakat guna mencapai tujuan-tujuannya.
(Introduction to Social Welfare Institutions: Social Problems, Service, and Current Issues. 1982 : 12)
6. Leonora Scrafica-deGuzman. Social work is the profesion which is primaly concerned with organized social service activity aimed to facilitate and strengthen basic relationship in the mutual adjusment between individual, and their social environment for the good of the individual and society, by the use of social work method.
Pekerjaan sosial adalah profesi yang bidang utamanya berkecimpung dalam kegiatan pelayanan sosial yang terorganisasi, dimana tujuannya untuk memfasilitasi dan memperkuat relasi dalam penyesuaian diri secara timbal balik dan saling menguntungkan antar individu dengan lingkungan sosialnya , melalui penggunaan metode-metode pekerjaan sosial. (Fundamentals of social work, 1983 : 3)

Dari beberap definisi diatas dapat dikemukakan bahwa : pekerjaan sosial sebagai pekerjaan profesional, syarat profesional pekerjaan sosial adalah didasari oleh pengetahuan, skill dan value, fokus pekerjaan sosial adalah relasi sosial antara klien (individu, kelompok dan masyarakat) dengan lingkungan sosial, tujuan pekerjaan sosial adalah kesejahteraan sosial atau keberfungsian sosial. Soni A. Nulhaqim, Staf Pengajar Jurusan Kesejahteraan Sosial)

Tugas pokok Pekerja Sosial

1.Mencari persamaan mendasar antara persepsi masyarakat mengenai kebutuhan mereka sendiri dan aspek-aspek tuntutan sosial yan dihadapi mereka.
2.Mendeteksi dan menghadapi kesulitan-kesulitan yang menghambat banyak orang dan membuat frustrasi usaha-usaha orang untuk mengidentifikasikan kepentingan mereka dan kepentingan orang-orang yang berpengaruh terhadap mereka.
3.Memberi kontribusi data mengenai ide-ide, fakta, nilai, konsep yang tidak dimiliki masyarakat, tetapi bermanfaat bagi mereka dalam menghadapi realitas sosial dan masalah yang dihadapi mereka.
4.Membagi visi kepada masyarakat; harapan dan aspirasi pekerja sosial merupakan investasi bagi interaksi antara orang dan masyarakat dan bagi kesejahteraan individu dan sosial.
5.Mendefinisikan syarat-syarat dan batasan-batasan situasi dengan mana system relasi antara pekerja sosial dan masyarakat dibentuk. Aturan-aturan tersebut membentuk konteks bagi kontrak kerja yang mengikat masyarakat dan lembaga. Batasan-batasan tersebut juga mampu menciptakan kondisi yang dapat membuat masyarakat dan pekerja sosial menjalankan fungsinya masing-masing.

profesi pekerjaan sosial

Dikemukakan bahwa pekerjaan sosial sejatinya harus merupakan profesi utama dalam pembangunan kesejahteraan sosial (PKS). Agar system dan mekanisme PKS dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional secara maksimal, PKS perlu dilaksanakan secara professional oleh para pekerja sosial yang memiliki kompetensi dan keahlian khusus dibidangnya. Bab ini menjelaskan karakteristik pekerjaan sosial sebagai sebuah profesi kemanusiaan yang berkiprah dalam arena atau bidang kesejahteraan sosial sebagai sebuah profesi kemanusiaan yang berkiprah dalam arena atau bidang kesejahteraan sosial, termasuk pemberdayaan masyarakat. Didalamnya dibahas pula mengenai konsep keberfungsian sosial yang merupakan fokus perhatian intervensi pekerjaan sosial serta perspektif kekuatan sebagai salah satu model pertolongan pekerjaan sosial.
Pekerjaan sosial adalah profesi kemanusiaan yang telah lahir cukup lama. Sejak kelahirannya sekitar tahun 1800-an, pekerjaan sosial terus mengalami perkembangan sejalan dengan tuntutan perubahan dan aspirasi masyarakat. Namun, demikian, seperti halnya profesi lain, fondasi dan prinsip dasar pekerjaan sosial tidak mengalami perubahan.
Pekerjaan sosial adalah aktivitas professional untuk menolong individu, kelompok dan masyarakat dalam meningkatkan atau memperbaiki kapasitas mereka agar berfungsi sosial dalam menciptakan kondisi-kondisi masyarakat yang kondusif untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagai suatu aktivitas professional, pekerjaan sosial dilandasi oleh tiga komponen dasar yang secara integratife membentuk profil dan pendekatan pekerjaan sosial: kerangka pengetahuan, kerangka keahlian, kerangka nilai. Ketiga komponen ini dibentuk dan dikembangkan secara ekletik dari beberapa ilmu sosial. Nilai-nilai, pengerahuan dan keterampilan pekerjaan sosial dapat dilihat dari definisi pekerjaan sosial terbaru.
Pusat perhatian pengembangan masyarakat adalah orang-orang dan sumber-sumber kemasyarakatan yang biasanya bermartra local. Program-program peningkatan pendapatan masyarakat seperti usaha ekonomi produktif, kelompok usaha bersama, kredit mikro adalah contoh konkrit penerapan metode pengembangan masyarakat. Sementara itu sasaran perubahan analisis kebijakan sosial lebih luas lagi, yaitu pada keberfungsian system yang mempengaruhi masyarakat yang akan dibantunya. Perumusan kebijakan dan peraturan yang berkaitan dengan perlindungan sosial, jaminan sosial, pemerataan pendapatan adalah contoh konkrit pendekatan analisis kebijakan sosial.
Focus utama pekerjaan sosial adalah meningkatkan keberfungsian sosial melalui intervensi yang bertujuan atau bermakna. Keberfungsian sosial merupakan konsepsi penting bagi pekerjaan sosial dan profesi lainnya. Keberfungsian sosial merupakan resultan dari interaksi individu dengan berbagai system sosial di masyarakat, seperti system pendidikan, system keagamaan, dst.
Banyak yang berpendapat bahea ketertinggalan pekerjaan sosial disebabkan oleh kurangnya praktik dibendingkan dengan teori. Ketika di kelas atau dalam seminar diterangkan mengenai konsep-konsep pekerjaan sosial, tidak sedikit yang bersifat apriori. Selain sikap ini merupakan kekeliruan dalam memandang dan melakukan teori, penulis berargumen bahwa ketertinggalan pekerjaan sosial bukan karena kekurangan aplikasi, melainkan kekurangan konsepsi dan model teori. Secara paradigmatik, model pertolongan pekerjaan sosial sangat tergantung atau dipengaruhi oleh beroperasinya 5C, yaitu Concept, Commitment, Capability, Connection, dan Communication dalam proses dan praktek pekerjaan sosial.


peran pekerja sosial

Mengacu pada Parsons, Jorgensen dan Hernandez (1994), ada beberapa peran social dalam pembimbingan social. Lima peran dibawah ini sangat relevan diketahui oleh para pekerja social yang akan melakukan pendampingan social.
Fasilitator
Dalam literatur pekerjaan social, peranan fasilitatorsering disebut sebagai pemungkin (enabler). Seperti yang dinyatakan Parsons, Jorgensen, dan Hernandez (1994:188), “Then traditional role of enabler in social work implies education, facilitation, and promotion of interaction and action.” Selanjutnya Barker(1987) memberi definisi pemungkin atau fasilitator sebagai tanggungjawab membantu klien menjadi mampu menangani tekanan situasional atau trnsisional. Strategi-strategi khusus untuk mencapai tujuan tersebut meliputi :pemberian harapan, pengurangan penolakan dan ambivslensi, pengakuan dan pengaturan perasaan-perasaan, pengidentifikasian dan pendorongan kekuatan-kekuatan personal dan asset-aset social, pemilahan masalah menjadi beberapa bagian sehingga lebih mudah dipecahkan, dan pemeliharaan sebuah focus pada tujuan dan cara-cara pencapaiannya. Pengertian ini didasari oleh visi pekerjaan sosial bahwa “setiap perubahan terjadi pada dasarnya dikarenakan oleh adanya usaha-usaha klien sendiri, dan peranan pekerja social adalah memfasilitasi atau memungkinkan klien mampu melakukan perubahan yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.

Broker
Dalam pengertian umum, seorang broker membeli dan menjual saham dan surat berharga lainnya di pasar modal. Seorang broker berusaha untuk memaksimalkan keuntungan dari transaksi tersebut sehingga klien dapat memperoleh keuntungan sebesar mungkin. Pada saat klien menyewa seorang broker klien menyakini bahwa broker tersebut memiliki pengetahuan mengenai pasar modal, pengetahuan yang diperoleh terutama berdasarkan pengalaman sehari-hari.
Dalam proses pendampingan sosial, ada tiga prinsip utama dalam melakukan peranansebagai broker :
1.Mampu mengidentifikasi dan melokalisir sumber-sumber kemasyarakatan yang tepat.
2.Mampu menghubungkan konsumen atau klien dengan sumber secara konsisten.
3.Mampu mengevaluasi efektivitas sumber dalam kaitannya dengan kebutuhan-kebutuhan klien.

Mediator
Pekerja sosial sering melakukan peran mediator dalam berbagai kegiatan pertolongannya. Peran ini sangat penting dalam paradigma generalis. Peran mediator diperlukan terutama pada saat terdapat perbedaan yang mencolok dan mengarah pada konflik antara berbagai pihak.
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam melakukan peran mediator meliputi kontrak prilaku, negosiasi, pendamai pihak ketiga, serta berbagai macam resolusi konflik. Dalam mediasi, upaya-upaya yang melakukan pada hakekatnya diarahkan untuk mencapai “solusi menang”.

Pembela
Seringkali pekerja sosial harus berhadapan sistem politik dalam rangka menjamin kebutuhan dan sumber yang diperlukan oleh klien atau dalam melaksanakan tujuan-tujuan pendampingan sosial. Manakala pelayanan dan sumber-sumber sulit dijangkau oleh klien, pekerja sosial harus memainkan peranan sebagai pembela. Peran pembelaan atau advokasi merupakan salah satu praktek pekerjaan sosial yang dersentuhan dengan kegiatan politik. Peran pembelaan dapat dibagi dua : advokasi kasus dan advokasi kausal. Apabila pekerja sosial melakukan pembelaan atas nama seorang klien secara individu, maka ia berperan sebagai pembela kasus. Pembelaan kausal terjadi manakala klien yang dibela pekerja sosial bukanlah individu melainkan sekelompok anggota masyarakat.

Pelindung
Tanggung jawab pekerja sosial terhadap masyarakat didukung oleh hukum. Hukum tersebut memberikan legitimasi kepada pekerja sosial untuk menjadi pelindung terhadap orang-orang yang lemah dan rentan. Dalam melakukan peran sebagai pelindung, pekerja sosial bertindak berdasarkan kepentingan korban, calon korban, dan polulasi yang beresiko lainnya.

Minggu, 05 April 2009

Psikoanalisis

Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Psikoanalisis memiliki tiga penerapan: 1) suatu metoda penelitian dari pikiran; 2) suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia; dan 3) suatu metoda perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.[1] Dalam cakupan yang luas dari psikoanalisis ada setidaknya 20 orientasi teoretis yang mendasari teori tentang pemahaman aktivitas mental manusia dan perkembangan manusia. Berbagai pendekatan dalam perlakuan yang disebut "psikoanalitis" berbeda-beda sebagaimana berbagai teori yang juga beragam. Sebagai tambahan, istilah psikoanalisis juga merujuk pada metoda penelitian terhadap perkembangan anak.

Aliran psikoanalisis Freud merujuk pada suatu jenis perlakuan dimana orang yang dianalisis mengungkapkan pemikiran secara verbal, termasuk asosiasi bebas, khayalan, dan mimpi, yang menjadi sumber bagi seorang penganalisis merumuskan konflik tidak sadar yang menyebabkan gejala yang dirasakan dan permasalahan karakter pada pasien, kemudian menginterpretasikannya bagi pasien untuk menghasilkan pemahaman diri untuk pemecahan masalahnya.

Intervensi khusus dari seorang penganalisis biasanya mencakup mengkonfrontasikan dan mengklarifikasi mekanisme pertahanan, harapan, dan perasaan bersalah. Melalui analisis konflik, termasuk yang berkontribusi terhadap daya tahan psikis dan yang melibatkan tranferens kedalam reaksi yang menyimpang, perlakuan psikoanalisis dapat mengklarifikasi bagaimana pasien secara tidak sadar menjadi musuh yang paling jahat bagi dirinya sendiri: bagaimana reaksi tidak sadar yang bersifat simbolis dan telah distimulasi oleh pengalaman kemudian menyebabkan timbulnya gejala yang tidak dikehendaki.

Pesikologi sosial